Sahabat Penyuluh yang saya hormati, Dalam Usaha melakukan kegiatan budidaya perikanan baik ikan/udang, Apakah itu pada tahap kegiatan pembenihan maupun pembesaran, bahwa pakan buatan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan pada kegiatan tersebut. Biasanya Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan pakan buatan sangat besar bila dibandingkan dengan biaya produksi lainnya yaitu mencapai 50 – 60% dari total biaya produksi.
Dalam sistim Budidaya ini, Pakan buatan yang dibutuhkan harus mempunyai formula yang lengkap, maksudnya mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan pada ikan dan mempertahankan sintasan kultivan yang pada ahirnya dapat meningkatkan produktifitas dan keuntungan dalam melakukan usaha Budidaya Perikanan. Hal ini dapat diperoleh dari pakan buatan yang dibuat dengan cermat dan perhitungan kandungan nutrien yang teliti dari bahan-bahan penyusunnya.
Kalau kita perhatikan dan yang sering terjadi Pada umumnya Kendala teknis yang dihadapi petani dalam usaha Budidaya perikanan seperti pada tambak digunakan pada usaha Pemeliharaan Ikan bandeng adalah kesuburan tambak yang menurun. Kelekap dan lumut sebagai pakan alami, tumbuh hanya pada awal pemeliharaan, selanjutnya sulit tumbuh sepanjang pemeliharaan. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan ikan sangat menurun dan tidak tumbuh. Penerapan teknologi semi intensif maupun intensif adalah cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada teknologi tersebut pemberian pakan buatan merupakan suatu yang diharuskan yakni dua kali sehari dengan jumlah ± 5 % total biomas.
Pada postingan ini penyuluh perikanan kabupaten Mukomuko memperkenalkan cara pembuatan pakan buatan yang tujuannya adalah agar kita mampu memilih bahan, meramu dan membuat pakan secara mandiri, diperoleh pakan murah berbasis bahan baku lokal, sehingga mampu menekan biaya operasional dan pembudidaya memperoleh pendapatan yang layak dari usahanya .
IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN BAHAN PAKAN BUATAN
Sebelum kita akan membuat pakan buatan maka kita harus memahami tentang bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya. Dalam membuat pakan buatan untuk usaha perikanan baik di kolam air tawar maupun payau, hal terpenting yang perlu untuk menjadi bahan yang harus dipertimbangkan ádalah persyaratan bahan baku pakan itu sendiri yaitu :
- Bahan baku tidak mengandung racun. Bahan baku yang mengandung racun dapat menghambat pertumbuhan, bisa saja terjadi ikan menjandi mabuk dan strtess bahkan dapat menyebabkan kematian baik itu ikan ataupun udang yang diperihara secara masal.
- Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia.
- Bahan baku harus tersedia dalam waktu lama, atau tersedia secara kontinyu.
- Harga bahan baku, walaupun dapat digunakan tetapi harganya mahal; "Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku harus dinilai dari manfaat bahan baku tersebut". Sebagai contoh tepung ikan harganya memang mahal tetapi bila dibandingkan dengan nilai dan kegunaannya terutama kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
- Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting, walaupun harganya murah, dan tersedia cukup melimpah tetapi kandungan gizinya buruk, maka bahan baku seperti ini tidak dapat digunakan.
Pakan untuk hewan air (ikan/udang), dapat dikategorikan menjadi :
- Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang tersedia secara alami maupun dari hasil kultur yaqng dikumpulkan. Contoh artemia, dapnia, cacing sutera. Pakan alami yang berasal dari tumbuhan lumut sutera, plankton, dan daun talas untuk ikan gurami.
- Pakan segar, yaitu berupa cincangan ikan rucah dan langsung diberikan pada ikan, pakan segar ini ketahanannya sangat rendah oleh karena itu perlu disimpan dalam freezer.
Pakan buatan, merupakan pakan berbentuk pelet, fleke dan crumble, pakan ini dalam kondisi kering sehingga daya tahannya antara > 4 bulan, kandungan gizinya lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan kita bahas dalam postingan ini.
Bahan Baku.
Berdasarkan sifatnya maka bahan baku pakan buatan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Sekitar 70-75 % bahan baku nabati merupakan bici-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri makanan dan selebihnya berupa hijauan. Bahan pakan nabati sebagian merupakan sumber energi yang baik, dan sumber vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan.
2.1. Bahan Baku Nabati.
a. Jagung Kuning.
Selain jagung kuning, ada jagung warna putih dan jagung merah. Diantara ke tiga warna tersebut yang banyak teredia dan diproduksi di Indonesia hanyalah jagung kuning. Jagung ini merupakan bahan baku pakan ternak dan ikan/udang, bahan baku jenis ini digunakan sebagai bahan baku pakan sumber energi, karena kadar proteinnya rendah ( 8.9%) bahkan desifisiensi terhadap asam amino penting terutama lysine dan triptofan.
Tabel .Kandungan Nutrisi jagung
Nutrisi | Kuantitas |
Bahan kering | 75-90% |
Serat kasar | 2,0% |
Protein kasar | 8,9% |
Lemak kasar | 3,5% |
Energi gross | 3918 Kkal/kg |
Niacion | 6,3 mg/ kg |
Calsium | 0,02 % |
Fosfor | 3000 IU/kg |
Vitamin A | - |
Asam pentotenat | 3,9 mg/kg |
Riboflavin | 1,3 mg/kg |
Tiamin | 3,6 mg/kg |
Jagung sebagai sumber energi dengan kandungan serat kasar yang rendah dan sumber Xantophyll, dan asam lemak yang baik Untuk mengetahui kualitas jagung harus dilakukan uji labhoratorium .
Petunjuk :
1. Ambil jagung 100 gram sebagai contoh
2. Bawa jagung ke laboratorium untuk dianalisis kandungan nutrisinya
3. Bandingkan hasil analisis dengan table kandungan nutrisi.
Seperti pada table1: jika nilainya sama atau tidak jauh beda maka jagung tersebut dapat digunakan sebagai bahan pakan ikan.
b. Dedak halus.
Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya.
Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kering, merupakan factor pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.. Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.
Tabel . Kandungan Nutrisi Dedak
Nutrisi | Kuantitas |
Bahan kering | 91% |
Protein kasar | 13,5% |
Lemak kasar | 0,6% |
Serat kasar | 13,0% |
Energi metabolisme | 1890 kal/kg |
Calsium | 0,1 % |
Total Fosfor | 17% |
Vitamin A | - |
Asam pentotenat | 22,0 mg/kg |
Riboflavin | 3,0 mg/kg |
Tiamin | 22,8 mg/kg |
c. Bungkil kedelai.
Kacang kedelai mentah mengandung penghambat typsin, dan dapat lepas melalui pemanasan atau metoda lain, edangkan bungkil kacang kedelai merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kedelai. Yang menjadi factor pembatas pada penggunaan kedelai hádala asam amino metionin
Tabel 3. Kandungan Nutrisi Bungkil kedelai
Nutrisi | Kuantitas |
Protein kasar | 42-50% |
Energi metabolisme | 2825-2890kkal/ kg |
Serat kasar | 6 % |
d. Bungkil Kacang Tanah
Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang tanah atau loan lanilla. Koalitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, juga menentukan koalitas bungkil ini, selain dari kualitas kacang tanah, pengolahan dan varietas kacang Sangay berpengaruh terhadap kandungan nutrisi. Kadar metionin, triptopan,treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga mudah tercemar oleh Namur beracun (Aspergillus flavus )
Tabel . Kandungan Nutrisi Bungkil Kacang Tanah
Nutrisi | Kuantitas |
Bahan kering | 91,5 % |
Protein kasar | 47,0 % |
Lemak kasar | 12,0 % |
Serat kasar | 13,1 % |
Energi metabolis | 2200 kal/kg |
e. Minyak Nabati.
Pengunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan, terutama yang membutuhkan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabatai yang dipergunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2- 6 %
f. Hijauan.
Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepunbg ikan. Hijauan yang dimaksdu antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah terlebih dahulu, yaitu dikeringkan tetapi tidak sampai merusak warna, selanjutnya ditepungkan. Selain ketiga jenis daun tersebut beberapa jenis hijauan yang lain seperti ; daun singkong, kacang, eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan.
2.2. Bahan Baku Hewani.
a. Tepung ikan.
Tepung ikan, berasal dari ikan rucah, atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya Sangay beragam, tapi pada umumnya berkisar antara 60-70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornya Sangay tinggi, karena beberapa keunggulan inilah maka tepung ikan menjadi mal.
Tabel . : Kandungan Nutrisi Tepung ikan.
Nutrisi | Kandungan |
Protein kasar | 60-70% |
Serat kasar | 1,0% |
Kalsium | 5,0% |
Fosfor | 3,0% |
b.Tepung Darah.
Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang yang banyak dipergunakan oleh pabrik pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas religi. BAik buruknya koalitas tepung darah ini Sangat tergantung pada penanganan dalam penampungan jangan sampai tercampur dengan kotoran.
Tabel . Kandungan Nutrisi tepung darah.
Nutrisi | Kandungan |
Protein kasar | 80% |
Serat kasar | 1,6% |
Lemak kasar Kalsium | 1,6% |
c.Tepung Keong mas
Keong mas, merupakan bahan baku local yang digunakan sebagai bahan alternatif dalam mensubstitusi tepung ikan. Kandungan tepung ikan dan tepung keong mas seperti table berikut .
Tabel . Kandungan Nutrisi tepung Keong Mas.
Nutrisi | Kandungan |
Protein kasar | 57.76% |
Lemak | 14,62% |
Abu | 15.3% |
Karbohidrat | 0,68% |
Kadar air | 11,05% |
Sumber : Laboratorium Fisika Kimia BBPBAP Jepara
Tabel. . Kandungan asam amino pada tepung keong mas dengan tepung ikan.
Asam amino | Tepung keong mas | Tepung ikan | Kebutuhan udang |
Arginin | 4,88 | 9,93 | 5,8 |
Histidin | 1,43 | 1,50 | 2,1 |
Isolleusin | 2,64 | 3,35 | 3,5 |
Leusin | 4,62 | 5,53 | 5,4 |
Lysin | 4,35 | 4,16 | 5,3 |
Methionin | 0,89 | 1,57 | 2,4 |
Fenilalanin | 2,62 | 2,83 | 4,0 |
Treonin | 2,76 | 3,51 | 3,6 |
Valin | 3.07 | 3,91 | 4,0 |
Sumber : Abidin 2006.
Daging keong mas mempunyai kandungan protein sekitar 60,9 %. Kadar ini setara atau hampir sebanding dengan kadar protein yang dimiliki tepung ikan yaitu sekitar 65,65 %. Dari segi kandungan asam amino, tepung keong mas memiliki kandungan asam amino yang tinggi sehingga tepung keong mas dapat di jadikan makanan dengan kualitas yang baik dan mampu manggantikan tepung ikan.
d. Protein sel tunggal (Algae)
Sebagai sumber protein, sel tunggal dapat dijadikan sebagai alternatif sumber protein pengganti tepung ikan dalam formula pakan ikan. Kandungan proteinnya sangat beragam mulai dari 30 – 80% Lembar Kerja.
Identifikasi dan Pemilihan Bahan baku Pakan Buatan ( Praktikum)
1. Bahan :
Berbagai jenis bahan baku pakan seperti : jagung kuning, dedal halus, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, minyak nabati, protein sel tunggal, tepung keong mas, tepung ikan tepung darah dll.
2. Alat :
- Tabel kandungan nutrisi bahan baku pakan
- Mangkok plastik
- Kertas sticker
- Sendok plastik
- Kain lap.
- Alat tulis.
3. Langkah kerja.
a. Mengidentifikasi bahan baku pakan.
- Ambil beberapa sendok bahan baku pakan simpan dalam Waskom / ember
- Identifikasi nama bahan baku pakan dan kesegarannya berdasarkan bentuk fisik,perabaan, penciuman aroma
- Beri nama bahan baku pakan pada sticker
b. Membandingkan hasil analisis laboratorium.
- Contoh bahan pakan dianalisis kandungan nutrisinya, pada laboratorium.
- Bandingkan hasilnya dengan tabel kandungan nutrisi bahan baku pakan,
- Buatlah forum diskusi dalam masing-masing kelompok mengenai perbedaan atau persamaan hasilnya, untuk menentukan kelayakan bahan-bahan tersebut sebagai bahan baku pakan ikan.
Jika anda menganggap ini penting maka untuk lebih jelasnya anda bisa melanjutkan lagi pada artikel selanjuntnya yaitu bagaimana caranya menghitung formulasi pakan buatan
Demikian semoga bermanfaat
Sumber referensi:
1. Kementerian kelautan dan perikanan
2. Badan pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan-bpsdmkp
3. Direktorat jendral perikanan budidaya
4. Pusat pengembangan penyuluhan perikanan
5. Materi penyuluhan perikanan
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PAKAN BUATAN
5. Pakan Buatan