Penyuluh Perikanan.com._Untuk menjaga kelestarian sumberdaya kelautan pada umumnya,  dan khususnya pada Penyu sisik maka  agar penyu ini tetap berkembang dan tidak punah juga terjaga kelestariannya, sudah seharusnya  untuk  dilakukan upaya-upaya yang salah satunya adalah dengan melakukan  sistim Konservasi.

Konservasi penyu juga dapat dilakukan dimana mana khususnya diwilayah pesisir di seluruh Indonesia, sebab Sebagai Makhluk Tuham Manusia juga merupakan bagian dari alam yang tidak akan memiliki masa depan apabila alam dan sumber daya yang dikandungnya tidak dilestarikan(The World Conservation Strategy, 1980). Jadi  segala macam tindak pelestarian juga tidak akan pernah berhasil tanpa disertai dengan pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan jutaan penduduk yang masih ada dalam garis kemiskinan. Untuk itu pelestarian dan pembangunan saling berhubungan sehingga perlu adanya suatu  konsep pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development).


Konsep Pembangunan yang berkelanjutan juga tergantung dari keberhasilan pemeliharaan lingkungan. Oleh sebab itu, Sistim pemeliharaan lingkungan adalah esensial. Pemeliharaan lingkungan ini setidaknya meliputi tiga prinsip utama, yaitu:

  1. Secara Terus menerus untuk Menjaga proses ekologi dan sistem penyangga kehidupan,
  2. Mengawetkan keanekaragaman genetik,
  3. Dan tetap untuk Mengupayakan pemanfaatan berkelanjutan bagi sumber daya alam yang dapat pulih.

Kegiatan konservasi pada Pelestarianpenyu adalah salah satu contoh nyata aplikasi ketiga dari prinsip dasar tersebut di atas. Melestarikan penyu berarti tetap menjaga kesinambungan suplai energi dari ruaya pakan ke pantai peneluran dalam bentuk telur.  Dengan demikian, pelestarian penyu laut pada hakekatnya adalah upaya luhur untuk tetap menjaga proses ekologi esensial dan sistem penyangga kehidupan.

Upaya  kegiatan Konservasi dalam pelestraian penyu yang dilakukan di Mukomuko,Propinsi Bengkulu merupakan Salah satu kegiatan Konservasi pada kawasan laut dan darat yang telah lama dilakukan di Desa  Retak Ilir  Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu, yaitu dengan melakukan sistim penangkaran Penyu. Sistim Penangkaran penyu ini memang masih sangat sederhana dan itu dilakukan oleh kelompok Masyarakat desa  setempat yg melibatkan pihak swasta yang dalam pelaksanaannya dibina oleh Pemerintah setempat dengan dukungan Pemerintah Pusat. Selain Hal tersebut diatas juga secara terus menerus melakukan sosialisasi kepada Masyarakat, Generasi muda sebagai penerus bangsa melalui anak-anak sekolah Mulai dari tingkat sekolah Dasar, menengah dan juga perguruan tinggi. Penangkaran penyu yang dilakukan oleh kelompok masyarakat setempat yang diberi nama Kelompok Penyu Lestari  merupakan sosok yang dapat diteladani, hal ini dapat dilihat dengan kesadaran mereka yang setiap hari melakukan kegiatan penjagaan secara bergantian, mulai dari pengamanan penyu, mengumpulkan dan mencari tempat bertelur yang selanjutnya ditempatkan pada tempat penangkaran untuk ditetaskan hingga menetas dan selanjutnya dikembalikan lagi ke laut  yang merupakan tempat bagi habitatnya.

salah satu Tujuan dilakukannya  konservasi wilayah pesisir  yang dilaksanakan di kabupaten Mukomuko, adalah sebagai   upaya yang telah dilakukan dengan tujuan untuk menjamin keberlangsungan populasi penyu yang sistim kegiatannya berguna untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan wilayah pesisir serta ekosistemnya  agar tetap terjaga kelestariannya, terlindungi dan juga perkembangannya sekaligus berusaha untuk memperbanyak populasi Penyu tersebut melalui kegiatan tersebut (Pedoman Pengelolaan Konservasi Penyu dan Habitatnya, 2003).  

Upaya pelestarian dan restocking penyu ini sebenarnya sudah mulai dirintis sejak masa penjajahan Belanda, dan dasar–dasar peraturan yang telah ada masih digunakan sampai sekarang. Dewasa ini, kegiatan pelestarian lebih konkrit, bukan hanya pelarangan pemanfaatan penyu, tapi juga menyangkut pembinaan terhadap individu  yang dilindungi baik dalam kaitannya dengan habitat ataupun dengan peri kehidupannya. Tujuannya, agar terjaga keberadaan populasi penyu yang ada.

Ada beberapa langkah yang telah diupayakan oleh Kelompok Penyu Lestari yang ada di kabupaten Mukomuko, dalam pengelolaan Pelaksanaan kelestarian penyu, antara lain:

  1. Pengelolaan dan monitoring sarang penyu yang meliputi sarang alami dan sarang semi alami, pengelolaan hatchery,
  2. Penampungan telur dan tukik,
  3. Pengelolaan tukik
  4. Dan pelepasan tukik.

Dibawah ini merupakan gambar kegiatan yg dilakukan oleh kelompok penyu lestari di Retak Ilir Kabupaten Mukomuko

Demikian semoga bermanfaat.


 Sekilas Kegiatan Plestarian penyu dalam gambar

Diatas merupakan  Kelompok yg melakukan pengawasan pada malam hari, 
dilengkapi tenda utk istirahat

 Saat pengawasan dan pengamblan telur penyu utk dipindahkan ke tempat Khusus
 
 Dalam kegiatan ini ada juga campur tangan pihak asing sebagai Pemerhati
  terhadap Kelompok Penyu lestari
 Tukik anak penyu yg sudah siap untuk dilepas
Tukik - anak penyu siap untu dilepas
Selain Masyarakat sekitar,kegiatan ini juga menjadi perhatian masyarakat dari luar negeri 
dan merupakan sebagai pemerhati, bahkan ikut dalam memberikan bantuan kelancarannya
Selesai sudah Rangkaian Kegiatan dalam Gambar sebagai Upaya Pelestarian sumberdaya kelautan umumnya dan khususnya pelestarian penyu di Kabupaten Mukomuko,Propinsi Bengkulu

Demikian sebagai gambaran sekilas kegiatan pelestarian penyu di kabupaten Mukomuko, dengan demikian semoga di Daerah lain yang memiliki Kawasan peisir juga bisa untuk melakukan hal yang demikian yang sistim pengelolaanya dilakukan melalui kelompok Masyarakat, walupun bentuknya sederhana tapi sangat bermanfaat untuk kelangsungan generasi kita yang akan datang. sekian.....

Sumber Referensi:
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dierektorat Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau kecil
Badan pengembangan SDMKP
Pusat Penyuluhan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko
BP4K Kab.Mukomuko.
Penyuluh Perikanan Mukomuko

 
Top