Ubur-ubur merupakan Colenterata yang hidup dilaut baik dalam bentuk polip yang melekat didasar ataupun yang berenang bebas dalam bentuk medusa. Tubuhnya lunak seperti gelatin, transparan, dan mengandung banyak air. Bentuk tubuhnya unik sehingga dengan mudah dapat dibedakan dari jenis colenterata lainnya. Diperairan Indonesia, ubur-ubur dikenal sebagai biota perairan yang memiliki bentuk transparan dan memiliki tentakel yang dilengkapi dengan sel penyengat atau nematosis yang terdapat di dalam jaringan epidermisnya.
Ubur-ubur hidupnya soliter atau berkelompok, berenang bebas dengan bantuan kontraksi payungnya yang bekerja seperti pompa, beraturan dan berirama. Beberapa jenis juga tergantung dari arus dan ombak, beberapa jenis dijumpai ada yang senang berenang dekat ke permukaan, dan ada yang lebih menyukai tempat yang dalam. Bangsa Rhizostomeae hidup pada perairan dangkal di daerah tropis dan subtropis, terutama diperairan Indo Pasifik. Secara garis besarnya dapat dikatakan bahwa ubur-ubur tersebar luas disemua perairan laut.
Upaya pengembangan budidaya ubur-ubur hendaknya tetap berpedoman pada Sustainable Aquaculture yaitu sejak proses penangkapan di alam kemudian adanya penerapan dan kajian teknologi selama kegiatan pemeliharaan/pembesaran sehingga diperoleh stock induk ubur-ubur yang berkualitas sehingga mampu menghasilkan benih unggul yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ubur-ubur itu sendiri. Pada diagram berikut disajikan langkah-langkah pengembangan budidaya ubur-ubur.
Sumber Artikel dan Gambar :
Search engine Google dan berbagai referensi lainnya. Dipublikasikan sebagai bahan informasi publik dan bukan dikomersilkan
Ditulis oleh Gede Agus Surya Pratama, S.St.Pi, MP