Teknologi Penangkapan ikan tuna dapat dilakukan dengan berbagai cara, diberbagi Daerah mereka ada yang menggunakan Pancing tonda, Pole and line, dan Rawai. Karena Mini Long line atau Rawai tuna   adalah alat tangkap yang termasuk dalam golongan tali dan pancing yang ditujukan untuk menangkap ikan tuna yang hidup di dekat permukaan laut.  Maka alat tangkap Mini  long line terdiri dari rangkaian  tali dan pancing yaitu : tali pelampung, tali utama, tali cabang dan pancing serta pelampung  yang  gunanya untuk menjaga alat tangkap tersebut sehingga tetap berada di kolom air bagian atas.


Mini long line sebagai Salah satu  alat tangkap  dan yang menjadi tujuan utama dalam proses penangkapan  ikan tersebut adalah jenis ikan Tuna. IkanTuna yang menjadi tujuan dari penangkapan dengan menggunakan alat tersebut  itu sangat bermacam ragam jenisnya. untuk mengetahui beberapa jenis ikan tuna tersebut dapat dilihat pada postingan dibawah ini.

Hasil tangkapan yang sering di dapat pada Mini Long line atau rawai tuna

Nama  Indonesia
Nama Inggris
Nama Ilmiah
Tuna Mata besar
Big eye tuna
Thunus Obesus
Madidihang
Yellowfin Tuna
Thunus albacares
Albakore
Albacore
Thunus alalunga
Abu abu
Southern blue fin
Thunus Macoyii
-
Bluefin Tuna
Thunus Thiynnus
-
Blackfin Tuna
Thunus atlanticus
Cakalang
Skipjack
Katsuworus pelamis
Tongkol
Little Tuna
Euthinus affinis
Layaran
Sailfish
Istiophorus albidus
Setuhuk putih
Wahite marlin
Tetrapturus albidus
Setuhuk loreng
Stripe marlin
Tetrapturus audax
Layarn
Spearfish
Tetrapturus angustirostris
Stuhuk hitam
Balack marlin
Makaira indica
Tenggiri
Spanish mackerel
Scomberomoru spp
Ikan pedang
Swordish
Xiphias gladius spp
Cucut hijau
Shark
carcaias sp
sumber: (Ayodya, 1981)


Klasifikasi ikan tuna adalah sebagai
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinophterigii
Order : Perciformes
Family : Scrombridae
Genus : Thunnus
Species : Thunnus Obesus, Thunnus
Albacares, Thunnus Alalunga,
Thunnus Macoyii, Katswonus
pelamis.

 Ciri-ciri Tuna matabesar, Thunnus obesus (lowe, 1839)
Menurut Beaufort (Djatikusumo, 1975), bentuk badan bigeye tuna bulat seperti cerutu, sangat besar dan bagian ekor pendek. Sirip punggung pertama mempunyai jari-jari keras sebanyak 14-15 buah, sedangkan sirip punggung kedua mempunyai 13 jari-jari lemah dan 8-9 jari-jari menggantung. Jari-jari lemah sirip dubur berjumlah 13 dan jari-jari lemah sirip dubur tambahan berjumlah 8-9 buah. Tapis insang pada busur pertama berjumlah 8-10 buah. Memiliki cuping atau lidah diantara kedua sirip perutnya. Satu lunas kuat pada batang sirip ekor diapit dua lunas kecil pada ujungnya. Pada ikan dewasa, sirip punggung kedua dan sirip dubur lebih tinggi sedikit dari sirip punggung pertama.
Seluruh badan tertutup sisik yang membesar, terutama pada bagian korselet. Bigeye tuna termasuk ikan buas, dapat mencapai panjang 200 cm dan umumnya berkisar antara 50-150 cm. Warna bagian atas hitam keabuan. Sedangkan bagian bawah perak. Sirip punggung, sirip perut dan sirip tambahan berwarna keabu-abuan dengan warna kuning pada ujungnya. Sebagian besar dagingnya berwarna merah kecoklatan dan agak lembek.  
Ikan Madidihang, Thunnus albacores (Bonnaterre, 1788)
Menurut Beaufort (Djatikusumo, 1975), bentuk badan yellowfin tuna memanjang dan bulat seperti cerutu. Sirip punggung pertama berjarijari keras sebanyak 13-14 buah, sedangkan sirip punggung kedua berjarijari lemah sebanyak 14 buah dan 9 buah jari-jari menggantung.
Mempunyai jari-jari lemah sirip dubur sebanyak 14-15 buah dan 8-9 buah jari-jari lemah sirip dubur tambahan. Tapis insang pada busur pertama berjumlah insang 9-21 buah. Memiliki dua cuping atau lidah diantara kedua sirip perutnya. Satu lunas kuat pada batang sirip ekor diapit oleh dua lunas kecil pada ujung batang sirip ekor tersebut. Pada ikan dewasa, sirip punggung kedua dan sirip dubur sangat besar, Badan bersisik kecil, korselet bersisik agak besar tetapi tidak nyata. Yellowfin tuna termasuk ikan buas. Panjangnya dapat mencapai 195 cm, umumnya berkisar antara 60-150 cm. Bagian atas berwarna atas gelap keabuan, sedangkan bagian bawah berwarna kuning perak. Ujung-ujung sirip punggung, sirip perut dan sirip tambahan berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap. Pada perut terdapat kurang lebih 20 garis putus-putus dengan warna putih melintang agak miring. Sebagian besar dagingnya berwarna merah kecoklatan dan agak padat.

Ikan Albakora, Thunnus alalunga (Bonnaterre, 1788)
Beaufort (Djatikusumo,1975) mengatakan bahwa bentuk jenis albakora memanjang seperti torpedo, mata agak besar dan tergolong tuna besar. Sirip punggung pertama berjari-jari keras sebanyak 13-14, sirip punggung kedua berjari-jari lemah sebanyak 14 buah ditambah 7-8 buah jari-jari sirip yang menggantung. Sirip dubur berjari-jari lemah sebanyak 14-18 buah. Tapis insang pada busur pertama berjumlah 25- 31 buah. Sirip dada tumpah memanjang seperti pedang dan dapat mencapai sirip punggung kedua. Suatu lunas kuat terdapat pada batang ekor yang diapit oleh dua lunas kecil pada ujungnya. Terdapat dua cuping diantara sirip perutnya. Badan bersisik kecil, sedangkan pada korselet terdapat sisik agak besar tetapi tidak nyata. Albacore termasuk ikan buas, panjang badan dapat mencapai 137 cm dan umumnya berkisar antara 40-100 cm. Warna pada bagian atas adalah hitam kebiruan dan berkilat, sedangkan bagian bawah berwarna putih perak. Sirip punggung pertama sedikit keabuan dengan warna kuning, bagian atas gelap, sirip punggung kedua dan dubur berwarna gelap kekuningan.
Ikan Setuhuk loreng, Makaira mitsukuri (Jordan dan Snyder,1901)
Bentuk badan memanjang, bagian depan gepeng sedikit membulat kea rah belakang. Rahang atas tumbuh memanjang. Sirip punggung pertama berjari-jari keras sebanyak 37-38 buah, sirip punggung kedua berjari-jari lemah 6 buah. Sirip dubur pertama berjarijari keras sebanyak 2 buah dan jari-jari lemah 14 buah, sirip dubur kedua berjari-jari lemah 7 buah dan jari-jari lemah tambahan 2 buah. Sirip dada kadang-kadang lebih panjang dari tinggi badan dan dapat dilipat lekat dengan sisi badannya (Saanin, 1984). Makaira Mitsukurii termasuk ikan buas, hidup di perairan lepas pantai yang berbatasan dengan laut terbuka. Panjangnya mencapai 400 cm. Warna badan bagian atas ungu gelap kebiru-biruan, bagian bawah berwarna putih perak. Pada pertengahan bagian atas badan terdapat 10-17 ban. Sirip-siripnya berwarna kehitaman.
 
Ikan pedang, Xiphias gladius (Linnaeus, 1758)
Bentuk badan memanjang hamper berbentuk silinder. Sirip punggung pertama berjari-jari keras sebanyak 38 buah, sirip punggung kedua berjari-jari lunak 4 buah. Sirip dubur berjari-jari lemah 9 buah dan jari-jari lemah sirip tambahan 4 buah. Ikan dewasa tampak bersisik, terdapat bekas sisik bila diraba. Mempunyai lunas lebar pada batang ekor, tanpa tapis insang. Rahang atas tumbuh panjang sekali, gepeng seolah-olah menyerupai pedang panjang, sedangkan rahang bawah pendek (Saanin, 1984). Ikan pedang termasuk ikan buas, hidup di perairan lepas pantai. Panjang badan dapat mencapai 400 cm. Warna badan bagian atas biru kehitaman dan bagian bawah putih kekuningan, sedangkan sirip-siripnya berwarna biru tua atau sawo matang kegelapan.


Keterangan:
Kebiasaan Makan dan Beberapa Jenis Umpan
Umpan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha perikanan tuna dan cakalang. Seperti dikatakan oleh Takayama (Muripto, 1981) bahwa suksesnya usaha penangkapan ikan dengan alat pole and line dan rawai tuna sangat tergantung pada beberapa factor, diantaranya adalah persediaan umpan dan jenisnya.
Djatikusumo (1975) menerangkan bahwa untuk keberhasilan suatu usaha penangkapan dengan Mini long line atau rawai tuna, umpan yang dipakai harus memenuhi syarat :
  1. Warna di dalam air mengkilap;
  2. Sirip tidak terlalu tebal tetapi kuat, punggung harus kuar, tahan di dalam air;
  3. Bentuk badan memanjang, panjang berkisar antara 15-20 cm dan panjang maksimum 25 cm, lebar berkisar antara 3-4 cm dan lebar maksimum 5 cm;
  4. Dalam keadaan segar;
  5. Dapat tersedia dengan mudah dan dalam jumlah banyak.

 
Sumber referensi:
Kementerian kelautan dan perikanan
Badan Pengembangan SDMKP
Direktorat Jendral Perikanan Tangkap
Pusat Pengembangan Penyuluhan Perikanan
materi Penyuluhan Perikanan


 
Top